Judul | : A Thousand Splendid Suns |
Penulis | : Khaled Hosseini |
Penerbit | : Qanita |
Tahun | : 2007 |
Genre | : Novel |
Tebal | : 516 Halaman |
ISBN | : 979-3269-68-5 |
A thousand splendid suns. Seribu mentari surga. Sebuah novel yang mengetengahkan konflik demi konflik seorang perempuan yang terlahir sebagai anak haram anak yang lahir dari hubungan tidak sah, yang berjuang untuk memberi makna pada hidupnya. Novel ini ditulis oleh seorang penulis yang namanya terkenal setelah karyanya yang berjudul “The Kite Runner”. Bahkan “A Thousand Splendid Suns” ini diprediksi akan mengikuti jejak pendahulunya menjadi sebuah film layar lebar di Hollywood.
Penulis
novel ini sangat jeli menggambarkan detail-detail kehidupan, mulai
dari pakaian, mimik muka hingga setting latar tiap episode-episode.
Benar-benar memberikan gambaran yang hidup.
Tak hanya itu, pilihan
kata-kata yang digunakan oleh Hosseini sungguh mengagumkan,
hingga mampu mengorek, mengaduk-ngaduk bahkan mengoyak-ngoyak perasaan
para pembacanya. Novel setebal 516 halaman ini dirangkai secara apik.
Sang penulis sangat lihai menghubungkan alur-alur cerita yang sedang
berlangsung dengan cerita-cerita sebelumnya. Sehingga tidak terkesan
terputus atau terlupakan begitu saja. Bahkan tiap kalimat yang ada pada
episode-episode awal, justru dihidupkan kembali di episode selanjutnya.
Bahkan menjadi pemanis saat diketengahkan kembali di episode penutup.
Luar biasa.
Patut diacungi jempol karena mampu menghadirkan pergolakan
batin, konflik yang sedemikian rumit, dan terkesan tak ada harapan
bahagia untuk si tokoh utama, namun pada akhirnya, justru semua itu
diakhiri dengan secuil episode yang sangat menawan, walaupun harus
berakhir haru menyedihkan.
Antara
bab pertama dan bab kedua dalam novel ini, terkesan tidak ada sangkut
pautnya. Tokoh utama seakang hilang tak berbekas, yang ada adalah tokoh
utama kedua. Namun ternyata kedua tokoh tersebut akhirnya disatukan
dalam episode-episode berikutnya dimulai dari sebuah moment yang sangat
unik, tak terduga. Di novel ini pula, pembaca akan dapat melihat
sebuah kesabaran tanpa batas dari seorang perempuan yang tak pernah
diinginkan lahir ke dunia. Kesabaran yang harus ditebusnya dengan
penderitaan tak kunjung reda sejak ia lahir ke dunia, namun akhirnya ia
mendapatkan cinta dan keindahan hidup walaupun harus berakhir tragis.
Jadi siapkanlah tissue yang banyak sebelum membaca novel ini.
* * *
Mariam.
Seorang anak perempuan yang tak pernah diakui secara sah oleh ayahnya,
Jalil. Walaupun kenyataannya mereka terikat secara batin, dan saling
mengasihi layaknya ayah dan anak. Hanya saja, Jalil tak mau
menunjukkannya kepada khalayak. Maka ditutupinya hubungan darahnya itu
dengan memberikan Mariam dan ibunya, Nana sebuah gubuk di desa
terpencil, Gul Damam. Sekali dalam sepekan Jalil secara rutin
mengunjungi Mariam, dan kadang-kadang membawakan hadiah sebagai bukti
sayangnya kepada Mariam.
Mariam
dibesarkan ditangan seorang ibu yang tak mengijinkannya bersekolah,
karena ketakutannya pada olok-olokan teman-teman Mariam kelak. Sehingga
Mariam kecil tumbuh tanpa pengetahuan. Satu-satunya ilmu yang dia
dapat adalah dari Mullah Faizullah, seorang kakek tua yang mengajarinya
membaca Al-Quran dan sembahyang. Namun kadang-kadang ayahnya, Jalil
sering pula menceritakan bagaimana kehidupan-kehidupan di kota, dan
kadang membacakan kepadanya syair-syair.
Hingga
pada umur 15 tahun, Mariam meminta kado kepada ayahnya agar mengajak
dia menonton di bioskop miliknya bersama anak-anak Jalil yang lain.
Sebuah film yang pernah ayahnya ceritakan, yaitu seorang pengrajin kayu
yang mendapati boneka kayunya hidup dan dapat bergerak. Namun
permintaan itu, tentu saja mendapatkan penolakan, walaupun disampaikan
secara halus. Hingga akhirnya, Mariam nekad pergi sendiri ke kota dan
mencari rumah pengusaha terkenal, yaitu ayahnya, Jalil.
Setelah
menemukan rumah yang dimaksud sampai harus tidur di jalanan, Mariam
harus kecewa untuk yang kesekian kali karena ayahnya justru menyuruh
sopirnya memulangkan Mariam pulang ke Gul-Damam. Dan seketika pulang ke
rumahnya, Mariam mendapati ibunya telah gantung diri karena merasa
kehilangan anaknya. Tak cukup disitu saja penderitaannya berakhir,
setelah beberapa hari kematian ibu kandungnya, Mariam kini dipaksa
ayahnya untuk menikah dengan seorang laki-laki dari Kabul, yaitu
Rasheed seorang pengusaha sepatu yang umurnya 40 tahunan.
Di
rumah suaminya, selama satu tahun pertama Mariam mendapat perhatian
cukup baik dari Rasheed. Namun setelah Mariam keguguran, Rasheed mulai
menyiksa Mariam secara fisik. Dan kekejaman Rasheed mulai menjadi-jadi
kala Mariam selama 7 kali kehamilan, maka 7 kali keguguran pula.
Konflik
selanjutnya pun segera muncul. Tetangga satu blok rumahnya terkena
rudal Soviet, sehingga semua penghuni rumah itu tewas, kecuali anak
gadisnya yang bernama Laila. Laila kemudian dirawat oleh Mariam di
rumah Rasheed. Dengan dalih ingin melindungi, Rasheed kemudian menikahi
Laila. Perseteruan antara Mariam dan Laila pun mulai tumbuh dan makin
menyengit dari hari ke hari. Keduanya saling melemparkan pandangan
sinis ketika bertemu. Mariam merasa, Laila telah merebut suaminya,
walaupun pada kenyataannya Rasheed sering menyakitinya.
Di sisi lain,
Rasheed tentu lebih menyayangi Laila, karena ia lebih cantik dan lebih
muda tentunya. Dan kecintaan Rasheed kepada Laila makin bertambah
ketika Laila mulai mengandung anaknya.Laila
pun melahirkan anak perempuan cantik, Aziza. Namun bagi Rasheed, itu
adalah suatu aib. Maka sejak saat itulah Rasheed mulai memperlakukan
Laila sama seperti memperlakukan Mariam. Menyiksa dan mencari-cari
kesalahannya. Namun kondisi yang bertolak belakang dengan suasana hati
Rasheed mulai merekah. Aziza justru menjadi perekat kasih sayang
diantara Mariam dan Laila. Aziza seakan memiliki dua ibu yang sangat
mencintainya. Mariam dan Laila. Sungguh bagaikan ibu dan anak yang
tidak bisa dipisahkan.
Hingga pada suatu hari mereka merencanakan untuk
lari dari rumah, keluar dari penyiksaan-penyiksaan Rasheed. Namun
sayang, mereka tertangkap oleh aparat dan mengembalikannya kepada
Rasheed.
Karena
peristiwa percobaan lari itu, Laila dan Mariam mendapat hukuman paling
sadis yang pernah dilakukan Rasheed. Yang lebih parah tentu Mariam.
Konflik kemudian memuncak, saat keuangan Rasheed morat-marit gara-gara
toko sepatunya kebakaran. Hal ini memaksa mereka untuk mengirim Aziza
ke sebuah panti asuhan. Laila yang pada suatu kunjungannya menjenguk
Aziza di panti asuhan, ternyata dipertemukan kembali dengan cinta
lamanya yang disangkanya telah mati, Tariq.
Dan
Tariq adalah orang yang tepat bagi Laila untuk mengadu tentang
kehidupannya yang mengenaskan. Kedekatan dua cinta lama ini membuat
Rasheed geram, hingga pada suatu malam Rasheed menyiksa Laila
habis-habisan, bahkan hampir membunuhnya, jika saja Mariam tidak lebih
dahulu menghampiri Rasheed, dan mendaratkan sekop ke wajahnya. Rasheed
tewas. Hilang sudah sumber penderitaan Mariam dan Laila.
Sungguh mudah
jika mereka berdua ingin lari dan hidup bahagia. Tapi apa yang mereka
lakukan selanjutnya? Di episode inilah, penulis mengakhiri semua cerita
ini dengan sangat elegan.
Sekali
lagi, salut untuk penulis yang telah mengetengahkan melodrama yang
sangat apik, dan benar-benar mampu menyentuh sisi sensitif pembacanya.
Kita tunggu saja, jika benar nantinya novel ini akan muncul pula di
bioskop-bioskop, bahkan masuk pada jajaran film-film Hollywood
The King Casino Hotel | Jamul Casino & Spa
BalasHapusThe King Casino Hotel is set 1 mile south of Jamul Casino, 1 MPRC Blvd, Jamul, https://jancasino.com/review/merit-casino/ Georgia. 바카라 사이트 View map. This casino septcasino offers worrione.com a variety of gaming 바카라 사이트 options including slots,