Selasa, 01 November 2011

TERUNTUK AYAHKU

Ayah.....
aku masih fiah,putri kecil ayah yang dulu..
aku masih ingin ayah peluk,ingin ayah manja..
Ayah....
banyak hal yang sudah aku lalui...
banyak kerikil yang pernah menyakiti perjalanan hidupku....
banyak orang yang pernah mencibirku...
tapi kau slalu ada untukku,
tetap merangkulku,seolah menyemangatiku dalam keputus asaanku..

Ayah...
sekarang aku semakin dewasa...
perlahan-lahan aku semakin jauh darimu...
kita dihalangi pulau yang luas...
menbuatku takut sesuatu terjadi padamu..

Ayah.....
disini aku sering menangis merindukanmu...
mengingat saat kau hampir tak pernah menolak keinginanku...
meski yang kuminta terlalu berlebihan..
tapi kau tak sampai hati melihatku sedih...
Ayah....
aku akan menuruti kamauanmu....
menjadi putri terbaik yang takkan menyia-nyiakanmu..
aku akn jadi tongkatmu di masa tua nanti...
dan takkan kubiarkan seorang pun yang menyakitimu....

Ayah...
kau laki-laki yang paling aku sayangi....
tak ada alasan untukku menyakitimu...
aku akan jadi kakak yang baik untuk adik-adik...

I am Promise, Dad......

: A Thousand Splendid Suns

Judul : A Thousand Splendid Suns
Penulis : Khaled Hosseini
Penerbit : Qanita
Tahun : 2007
Genre : Novel
Tebal : 516 Halaman
ISBN : 979-3269-68-5




A thousand splendid suns. Seribu mentari surga. Sebuah novel yang mengetengahkan konflik demi konflik seorang perempuan yang terlahir sebagai anak haram anak yang lahir dari hubungan tidak sah, yang berjuang untuk memberi makna pada hidupnya. Novel ini ditulis oleh seorang penulis yang namanya terkenal setelah karyanya yang berjudul “The Kite Runner”. Bahkan “A Thousand Splendid Suns” ini diprediksi akan mengikuti jejak pendahulunya menjadi sebuah film layar lebar di Hollywood.
Penulis novel ini sangat jeli menggambarkan detail-detail kehidupan, mulai dari pakaian, mimik muka hingga setting latar tiap episode-episode. Benar-benar memberikan gambaran yang hidup. 

Tak hanya itu, pilihan kata-kata yang digunakan oleh Hosseini sungguh mengagumkan, hingga mampu mengorek, mengaduk-ngaduk bahkan mengoyak-ngoyak perasaan para pembacanya. Novel setebal 516 halaman ini dirangkai secara apik. Sang penulis sangat lihai menghubungkan alur-alur cerita yang sedang berlangsung dengan cerita-cerita sebelumnya. Sehingga tidak terkesan terputus atau terlupakan begitu saja. Bahkan tiap kalimat yang ada pada episode-episode awal, justru dihidupkan kembali di episode selanjutnya. Bahkan menjadi pemanis saat diketengahkan kembali di episode penutup. Luar biasa.

Patut diacungi jempol karena mampu menghadirkan pergolakan batin, konflik yang sedemikian rumit, dan terkesan tak ada harapan bahagia untuk si tokoh utama, namun pada akhirnya, justru semua itu diakhiri dengan secuil episode yang sangat menawan, walaupun harus berakhir haru menyedihkan.

Antara bab pertama dan bab kedua dalam novel ini, terkesan tidak ada sangkut pautnya. Tokoh utama seakang hilang tak berbekas, yang ada adalah tokoh utama kedua. Namun ternyata kedua tokoh tersebut akhirnya disatukan dalam episode-episode berikutnya dimulai dari sebuah moment yang sangat unik, tak terduga. Di novel ini pula, pembaca akan dapat melihat sebuah kesabaran tanpa batas dari seorang perempuan yang tak pernah diinginkan lahir ke dunia. Kesabaran yang harus ditebusnya dengan penderitaan tak kunjung reda sejak ia lahir ke dunia, namun akhirnya ia mendapatkan cinta dan keindahan hidup walaupun harus berakhir tragis. Jadi siapkanlah tissue yang banyak sebelum membaca novel ini.
* * *
Mariam. Seorang anak perempuan yang tak pernah diakui secara sah oleh ayahnya, Jalil. Walaupun kenyataannya mereka terikat secara batin, dan saling mengasihi layaknya ayah dan anak. Hanya saja, Jalil tak mau menunjukkannya kepada khalayak. Maka ditutupinya hubungan darahnya itu dengan memberikan Mariam dan ibunya, Nana sebuah gubuk di desa terpencil, Gul Damam. Sekali dalam sepekan Jalil secara rutin mengunjungi Mariam, dan kadang-kadang membawakan hadiah sebagai bukti sayangnya kepada Mariam.

Mariam dibesarkan ditangan seorang ibu yang tak mengijinkannya bersekolah, karena ketakutannya pada olok-olokan teman-teman Mariam kelak. Sehingga Mariam kecil tumbuh tanpa pengetahuan. Satu-satunya ilmu yang dia dapat adalah dari Mullah Faizullah, seorang kakek tua yang mengajarinya membaca Al-Quran dan sembahyang. Namun kadang-kadang ayahnya, Jalil sering pula menceritakan bagaimana kehidupan-kehidupan di kota, dan kadang membacakan kepadanya syair-syair.

Hingga pada umur 15 tahun, Mariam meminta kado kepada ayahnya agar mengajak dia menonton di bioskop miliknya bersama anak-anak Jalil yang lain. Sebuah film yang pernah ayahnya ceritakan, yaitu seorang pengrajin kayu yang mendapati boneka kayunya hidup dan dapat bergerak. Namun permintaan itu, tentu saja mendapatkan penolakan, walaupun disampaikan secara halus. Hingga akhirnya, Mariam nekad pergi sendiri ke kota dan mencari rumah pengusaha terkenal, yaitu ayahnya, Jalil.

Setelah menemukan rumah yang dimaksud sampai harus tidur di jalanan, Mariam harus kecewa untuk yang kesekian kali karena ayahnya justru menyuruh sopirnya memulangkan Mariam pulang ke Gul-Damam. Dan seketika pulang ke rumahnya, Mariam mendapati ibunya telah gantung diri karena merasa kehilangan anaknya. Tak cukup disitu saja penderitaannya berakhir, setelah beberapa hari kematian ibu kandungnya, Mariam kini dipaksa ayahnya untuk menikah dengan seorang laki-laki dari Kabul, yaitu Rasheed seorang pengusaha sepatu yang umurnya 40 tahunan.

Di rumah suaminya, selama satu tahun pertama Mariam mendapat perhatian cukup baik dari Rasheed. Namun setelah Mariam keguguran, Rasheed mulai menyiksa Mariam secara fisik. Dan kekejaman Rasheed mulai menjadi-jadi kala Mariam selama 7 kali kehamilan, maka 7 kali keguguran pula.

Konflik selanjutnya pun segera muncul. Tetangga satu blok rumahnya terkena rudal Soviet, sehingga semua penghuni rumah itu tewas, kecuali anak gadisnya yang bernama Laila. Laila kemudian dirawat oleh Mariam di rumah Rasheed. Dengan dalih ingin melindungi, Rasheed kemudian menikahi Laila. Perseteruan antara Mariam dan Laila pun mulai tumbuh dan makin menyengit dari hari ke hari. Keduanya saling melemparkan pandangan sinis ketika bertemu. Mariam merasa, Laila telah merebut suaminya, walaupun pada kenyataannya Rasheed sering menyakitinya. 

Di sisi lain, Rasheed tentu lebih menyayangi Laila, karena ia lebih cantik dan lebih muda tentunya. Dan kecintaan Rasheed kepada Laila makin bertambah ketika Laila mulai mengandung anaknya.Laila pun melahirkan anak perempuan cantik, Aziza. Namun bagi Rasheed, itu adalah suatu aib. Maka sejak saat itulah Rasheed mulai memperlakukan Laila sama seperti memperlakukan Mariam. Menyiksa dan mencari-cari kesalahannya. Namun kondisi yang bertolak belakang dengan suasana hati Rasheed mulai merekah. Aziza justru menjadi perekat kasih sayang diantara Mariam dan Laila. Aziza seakan memiliki dua ibu yang sangat mencintainya. Mariam dan Laila. Sungguh bagaikan ibu dan anak yang tidak bisa dipisahkan. 

Hingga pada suatu hari mereka merencanakan untuk lari dari rumah, keluar dari penyiksaan-penyiksaan Rasheed. Namun sayang, mereka tertangkap oleh aparat dan mengembalikannya kepada Rasheed.

Karena peristiwa percobaan lari itu, Laila dan Mariam mendapat hukuman paling sadis yang pernah dilakukan Rasheed. Yang lebih parah tentu Mariam. Konflik kemudian memuncak, saat keuangan Rasheed morat-marit gara-gara toko sepatunya kebakaran. Hal ini memaksa mereka untuk mengirim Aziza ke sebuah panti asuhan. Laila yang pada suatu kunjungannya menjenguk Aziza di panti asuhan, ternyata dipertemukan kembali dengan cinta lamanya yang disangkanya telah mati, Tariq.

Dan Tariq adalah orang yang tepat bagi Laila untuk mengadu tentang kehidupannya yang mengenaskan. Kedekatan dua cinta lama ini membuat Rasheed geram, hingga pada suatu malam Rasheed menyiksa Laila habis-habisan, bahkan hampir membunuhnya, jika saja Mariam tidak lebih dahulu menghampiri Rasheed, dan mendaratkan sekop ke wajahnya. Rasheed tewas. Hilang sudah sumber penderitaan Mariam dan Laila.

Sungguh mudah jika mereka berdua ingin lari dan hidup bahagia. Tapi apa yang mereka lakukan selanjutnya? Di episode inilah, penulis mengakhiri semua cerita ini dengan sangat elegan.
Sekali lagi, salut untuk penulis yang telah mengetengahkan melodrama yang sangat apik, dan benar-benar mampu menyentuh sisi sensitif pembacanya. Kita tunggu saja, jika benar nantinya novel ini akan muncul pula di bioskop-bioskop, bahkan masuk pada jajaran film-film Hollywood

THE TRUE POWER OF WATER

Judul : The True Power of Water
Penulis : Masaru Emoto
Penerbit : MQ Publishing
Tahun : 2006
Genre : Pengetahuan Populer
Tebal : 192 Halaman
ISBN : 979-26-4400-8
the_true_power_of_water_260


Secara sepintas tak ada yang istimewa dari bentuk fisik air. Bentuknya cair. Bisa menjadi padat bila dibekukan. Dan menjadi gas bila diuapkan. Penelitian tentang air pun hanya sampai sebatas mengetahui massa jenis, daya apung, dan beberapa sifat kimia-fisik dari air. Sampai pada tahun 1994 seorang peneliti Jepang yang bernama Masaru Emoto menggemparkan dunia dengan hasil penelitiannya yang menyimpulkan bahwa air itu “hidup” dan memiliki “perasaan”.

Sedikit radikal memang kesimpulan ini, dan adalah bukan hal yang mudah untuk membuktikan kesimpulan ini agar diterima oleh ilmu pengetahuan konvensional. Namun faktanya, Masaru Emoto bersama rekannya (Kazuya Ishibashi, seorang ahli sains yang ahli dalam mengobservasi objek melalui mikroskop) berhasil menunjukkan bukti-bukti hasil penelitiannya kepada publik.

Bukti penelitian Masaru Emoto itu berupa gambar-gambar kristal air yang terbentuk saat sample air dibekukan pada suhu -25 derajat celcius, dan diambil gambarnya pada suhu -5 derajat celcius. Yang paling mencengangkan bukan hanya berhasil mengambil gambar kristal air untuk pertama kalinya di dunia yang karenanya Emoto mendapatkan penghargaan. Namun yang lebih fantastis adalah ditemukannya gambar kristal air yang bermacam-macam bentuk untuk setiap “informasi” yang diberikan pada sample air yang diuji.

“Informasi” yang disampaikan pada sample air tersebut ada yang berupa kata-kata maupun sekedar tulisan diatas kertas dan ditempelkan pada wadah air yang akan diuji. Untuk setiap kata-kata atau tulisan yang bernada positif (misalnya : “aku sayang”, “kamu baik”) akan dihasilkan gambar kristal air yang benar-benar hexagonal (segi enam sempurna) dengan hiasaan indah di sekelilingnya, persis seperti manik-manik perhiasan yang berkilauan. Sedangkan untuk setiap kata-kata ataupun tulisan yang bernada negatif (misalnya : “kamu jahat”, “aku benci”) akan dihasilkan gambar kristal yang berantakan, bahkan sama sekali tidak menghasikan gambar kristal air.

Buku yang pernah masuk kategori Best Seller The New York Times ini dilengkapi juga dengan gambar-gambar hasil penelitian Masaru Emoto sehingga pembaca dapat melihat sendiri perbedaan kristal-kristal air yang terbentuk. Kertas yang cukup exclusive membuat buku ini enak pula untuk dibaca, ditambah lagi dengan nuansa fullcolor.

Berdasarkan pengujian dari seorang peneliti yang sebenarnya bukan berlatar belakang pendidikan sains ini disimpulkan bahwa kata-kata paling “ajaib” yang mampu mengubah kualitas air menjadi lebih bagus sehingga menghasilkan kristal-kristal air yang paling indah adalah dua kata, yaitu “cinta” dan “terima kasih”. Semakin bagus kristal yang terbentuk, semakin bagus kualitas air tersebut.
cintadanterimakasihh
Lalu bagaimana dengan air yang ada dalam tubuh kita? Bukankah tubuh kita 70% terdiri dari air juga? Temukan korelasi pengujian sifat air tersebut dengan psikologi seseorang dalam buku ini. Dan tentunya banyak pengetahuan dan hasil temuan lain yang akan membuat pembaca terperangah membacanya. 

Namun kemudian akan meng-anggukkan kepala karena banyak kenyataan dan kesamaan fakta yang akan ditemui. Misalnya, bagaimana pengaruh musik terhadap air? bagaimana pengaruh tontonan televisi terhadap sample air? Bagaimana pula pengaruh handphone? Temukan semuanya dalam buku kecil nan exclusive ini.

Overall, buku ini sarat informasi dan pengetahuan (sains) terkini. Walaupun ada pula buku yang membantah hasil penelitian ini, tapi buktinya sampai detik ini bantahan tersebut belum mampu meruntuhkan hasil penelitian Masaru Emoto dan Kazuya Ishibashi ini. (insansains)


A Thousand Splendid Suns

Judul : A Thousand Splendid Suns
Penulis : Khaled Hosseini
Penerbit : Qanita
Tahun : 2007
Genre : Novel
Tebal : 516 Halaman
ISBN : 979-3269-68-5


A thousand splendid suns. Seribu mentari surga. Sebuah novel yang mengetengahkan konflik demi konflik seorang perempuan yang terlahir sebagai anak haram anak yang lahir dari hubungan tidak sah, yang berjuang untuk memberi makna pada hidupnya. Novel ini ditulis oleh seorang penulis yang namanya terkenal setelah karyanya yang berjudul “The Kite Runner”. Bahkan “A Thousand Splendid Suns” ini diprediksi akan mengikuti jejak pendahulunya menjadi sebuah film layar lebar di Hollywood.

Penulis novel ini sangat jeli menggambarkan detail-detail kehidupan, mulai dari pakaian, mimik muka hingga setting latar tiap episode-episode. Benar-benar memberikan gambaran yang hidup. Tak hanya itu, pilihan kata-kata yang digunakan oleh Hosseini sungguh mengagumkan, hingga mampu mengorek, mengaduk-ngaduk bahkan mengoyak-ngoyak perasaan para pembacanya. Novel setebal 516 halaman ini dirangkai secara apik. Sang penulis sangat lihai menghubungkan alur-alur cerita yang sedang berlangsung dengan cerita-cerita sebelumnya. Sehingga tidak terkesan terputus atau terlupakan begitu saja. 

Bahkan tiap kalimat yang ada pada episode-episode awal, justru dihidupkan kembali di episode selanjutnya. Bahkan menjadi pemanis saat diketengahkan kembali di episode penutup. Luar biasa. Patut diacungi jempol karena mampu menghadirkan pergolakan batin, konflik yang sedemikian rumit, dan terkesan tak ada harapan bahagia untuk si tokoh utama, namun pada akhirnya, justru semua itu diakhiri dengan secuil episode yang sangat menawan, walaupun harus berakhir haru menyedihkan.

Antara bab pertama dan bab kedua dalam novel ini, terkesan tidak ada sangkut pautnya. Tokoh utama seakang hilang tak berbekas, yang ada adalah tokoh utama kedua. Namun ternyata kedua tokoh tersebut akhirnya disatukan dalam episode-episode berikutnya dimulai dari sebuah moment yang sangat unik, tak terduga. Di novel ini pula, pembaca akan dapat melihat sebuah kesabaran tanpa batas dari seorang perempuan yang tak pernah diinginkan lahir ke dunia. Kesabaran yang harus ditebusnya dengan penderitaan tak kunjung reda sejak ia lahir ke dunia, namun akhirnya ia mendapatkan cinta dan keindahan hidup walaupun harus berakhir tragis. Jadi siapkanlah tissue yang banyak sebelum membaca novel ini.
* * *
Mariam. Seorang anak perempuan yang tak pernah diakui secara sah oleh ayahnya, Jalil. Walaupun kenyataannya mereka terikat secara batin, dan saling mengasihi layaknya ayah dan anak. Hanya saja, Jalil tak mau menunjukkannya kepada khalayak. Maka ditutupinya hubungan darahnya itu dengan memberikan Mariam dan ibunya, Nana sebuah gubuk di desa terpencil, Gul Damam. Sekali dalam sepekan Jalil secara rutin mengunjungi Mariam, dan kadang-kadang membawakan hadiah sebagai bukti sayangnya kepada Mariam.

Mariam dibesarkan ditangan seorang ibu yang tak mengijinkannya bersekolah, karena ketakutannya pada olok-olokan teman-teman Mariam kelak. Sehingga Mariam kecil tumbuh tanpa pengetahuan. Satu-satunya ilmu yang dia dapat adalah dari Mullah Faizullah, seorang kakek tua yang mengajarinya membaca Al-Quran dan sembahyang. Namun kadang-kadang ayahnya, Jalil sering pula menceritakan bagaimana kehidupan-kehidupan di kota, dan kadang membacakan kepadanya syair-syair.

Hingga pada umur 15 tahun, Mariam meminta kado kepada ayahnya agar mengajak dia menonton di bioskop miliknya bersama anak-anak Jalil yang lain. Sebuah film yang pernah ayahnya ceritakan, yaitu seorang pengrajin kayu yang mendapati boneka kayunya hidup dan dapat bergerak. Namun permintaan itu, tentu saja mendapatkan penolakan, walaupun disampaikan secara halus. Hingga akhirnya, Mariam nekad pergi sendiri ke kota dan mencari rumah pengusaha terkenal, yaitu ayahnya, Jalil.

Setelah menemukan rumah yang dimaksud sampai harus tidur di jalanan, Mariam harus kecewa untuk yang kesekian kali karena ayahnya justru menyuruh sopirnya memulangkan Mariam pulang ke Gul-Damam. Dan seketika pulang ke rumahnya, Mariam mendapati ibunya telah gantung diri karena merasa kehilangan anaknya. Tak cukup disitu saja penderitaannya berakhir, setelah beberapa hari kematian ibu kandungnya, Mariam kini dipaksa ayahnya untuk menikah dengan seorang laki-laki dari Kabul, yaitu Rasheed seorang pengusaha sepatu yang umurnya 40 tahunan.
Di rumah suaminya, selama satu tahun pertama Mariam mendapat perhatian cukup baik dari Rasheed. Namun setelah Mariam keguguran, Rasheed mulai menyiksa Mariam secara fisik. Dan kekejaman Rasheed mulai menjadi-jadi kala Mariam selama 7 kali kehamilan, maka 7 kali keguguran pula.

Konflik selanjutnya pun segera muncul. Tetangga satu blok rumahnya terkena rudal Soviet, sehingga semua penghuni rumah itu tewas, kecuali anak gadisnya yang bernama Laila. Laila kemudian dirawat oleh Mariam di rumah Rasheed. Dengan dalih ingin melindungi, Rasheed kemudian menikahi Laila. Perseteruan antara Mariam dan Laila pun mulai tumbuh dan makin menyengit dari hari ke hari. Keduanya saling melemparkan pandangan sinis ketika bertemu. Mariam merasa, Laila telah merebut suaminya, walaupun pada kenyataannya Rasheed sering menyakitinya. Di sisi lain, Rasheed tentu lebih menyayangi Laila, karena ia lebih cantik dan lebih muda tentunya. Dan kecintaan Rasheed kepada Laila makin bertambah ketika Laila mulai mengandung anaknya.

Laila pun melahirkan anak perempuan cantik, Aziza. Namun bagi Rasheed, itu adalah suatu aib. Maka sejak saat itulah Rasheed mulai memperlakukan Laila sama seperti memperlakukan Mariam. Menyiksa dan mencari-cari kesalahannya. Namun kondisi yang bertolak belakang dengan suasana hati Rasheed mulai merekah. Aziza justru menjadi perekat kasih sayang diantara Mariam dan Laila. Aziza seakan memiliki dua ibu yang sangat mencintainya. Mariam dan Laila. Sungguh bagaikan ibu dan anak yang tidak bisa dipisahkan. Hingga pada suatu hari mereka merencanakan untuk lari dari rumah, keluar dari penyiksaan-penyiksaan Rasheed. Namun sayang, mereka tertangkap oleh aparat dan mengembalikannya kepada Rasheed.

Karena peristiwa percobaan lari itu, Laila dan Mariam mendapat hukuman paling sadis yang pernah dilakukan Rasheed. Yang lebih parah tentu Mariam. Konflik kemudian memuncak, saat keuangan Rasheed morat-marit gara-gara toko sepatunya kebakaran. Hal ini memaksa mereka untuk mengirim Aziza ke sebuah panti asuhan. Laila yang pada suatu kunjungannya menjenguk Aziza di panti asuhan, ternyata dipertemukan kembali dengan cinta lamanya yang disangkanya telah mati, Tariq.

Dan Tariq adalah orang yang tepat bagi Laila untuk mengadu tentang kehidupannya yang mengenaskan. Kedekatan dua cinta lama ini membuat Rasheed geram, hingga pada suatu malam Rasheed menyiksa Laila habis-habisan, bahkan hampir membunuhnya, jika saja Mariam tidak lebih dahulu menghampiri Rasheed, dan mendaratkan sekop ke wajahnya. Rasheed tewas. Hilang sudah sumber penderitaan Mariam dan Laila. Sungguh mudah jika mereka berdua ingin lari dan hidup bahagia. Tapi apa yang mereka lakukan selanjutnya? Di episode inilah, penulis mengakhiri semua cerita ini dengan sangat elegan.

Sekali lagi, salut untuk penulis yang telah mengetengahkan melodrama yang sangat apik, dan benar-benar mampu menyentuh sisi sensitif pembacanya. Kita tunggu saja, jika benar nantinya novel ini akan muncul pula di bioskop-bioskop, bahkan masuk pada jajaran film-film Hollywood.


Judul : Ipung
Penulis : Prie GS
Penerbit : Republika
Tahun : 2008
Genre : Novel Remaja
Tebal : 194 Halaman
ISBN : -
Tunggu…. biarkan bibir ini mengembangkan senyumnya. Masih terpatri dengan pesona cerita yang dibangun budayawan nyentrik -mas Prie- dalam novel remaja ini. Satu kata, “excelent”, benar-benar luar biasa, ada rasa haru, lucu, bangga, bahagia, komplit deh. Awalnya beranggapan novel ini mirip cerita-cerita remaja ABG yang klasik dan penuh dengan roman percintaan.

Ah.. ternyata salah…! Memang bumbu percintaan itu ada di novel ini, tapi bukan hal ini yang hendak digali oleh sang penulis piawai ini. Melainkan semangat hidup yang penuh dengan pesan-pesan moral ditambah sedikit humor segar.

Kepiawaian dan keluasan pengalaman penulis pun jelas terlihat. Konflik-konflik yang dibangunnya tidak membosankan, dan apik tertata. Cukup banyak novel yang miskin konflik sehingga terasa hambar, namun ada juga yang terlalu banyak konflik sehingga terkesan berbelit-belit dan tidak tentu arah. 

Novel ini bisa dibilang benar-benar pas. Mantap. Tak hanya itu, jarang ada novel yang mampu menjaga dan mengembangkan karakter-karakter pemainnya. Novel berjudul Ipung ini benar-benar memperhatikan hal tersebut. Pembaca akan melihat dengan jelas karakter-karakter lain selain Ipung dan Paulin, seperti : Pak Bakri, Marjikun, Pak Bahrun dan Surtini benar-benar dijaga dengan baik.
Dalam segi bahasa, jelas tidak perlu diragukan lagi kualitas novel ini. Seperti hal-nya tulisan-tulisan Mas Prie yang lain, semuanya serba sederhana, tapi menyelipkan makna yang dalam. Tak salah bila kemudian di halaman awal dihadirkan prolog dari penulis yang namanya melejit dengan novel “Ayat-Ayat Cinta”nya, Habiburrahman El-Shirazy. Dalam sisi design cover pun, cukup menarik dan menggambarkan isi cerita novelnya.

Tokoh utama itu sendiri bernama Ipung, seorang anak kampung. Dan mungkin sedikit kampungan. Yang terbawa nasib baik untuk sekolah di sekolah favorite, SMA Budi Luhur, bahkan lebih dari itu, anak ceking dan terkesan acak-acakan ini masuk pula ke dalam kelas unggulan. Ya.. kelas unggulan, bukan kelas biasa. Sebuah gengsi tersendiri tentunya, bukan hanya bagi anak kampung seperti Ipung ini. Tapi benarkah prestasi ini didapat hanya karena nasib baiknya?

Karakter Ipung mampu menyihir pembacanya untuk diam-diam mengidolakan kehadiran remaja seperti ini. Apakah remaja seperti Ipung benar-benar ada? Seorang remaja yang dekat dan berbaur dengan kemiskinan. Seorang remaja yang bentuk fisiknya tidak terlalu menarik. Badan yang kurus ceking, wajah yang tidak cukup untuk dibilang ganteng, namun salah bila dibilang jelek, pas-pas-an lah. Tapi ternyata dibalik kemiskinan dan segala kekurangannya itu, Ipung tidak pernah merasa rendah diri, tidak pernah merasa minder untuk mengakuinya. Baginya tak ada beda, kaya atau miskin, ganteng atau jelek, yang ada adalah dia harus berjuang memberikan yang terbaik.

Aura inilah yang ternyata memberikan Ipung kekuatan untuk menyihir karakter-karakter lain dalam cerita ini untuk tidak mungkin bila tidak mengagumi Ipung. Tak terkecuali, gadis primadona SMA Budi Luhur tersebut, Paulin. Entah setan apa yang merasuki Paulin, hingga gadis secantik dia, punya orang tua kaya raya, mau-maunya mengejar si kerempeng Ipung habis-habisan.

Tak hanya gadis primadona yang berhasil Ipung sihir, guru tergalak di SMA itu pun luluh dengan kecerdikan dan sikap polos nan tenang Ipung. Nama Ipung justru makin meroket, mengalahkan popularitas nama sekolah unggulan itu sendiri. Ipung masuk majalah remaja populer, lebih dari itu Ipung diterima menjadi reporter majalah MM. Dari kegiatan sebagai reporter inilah Ipung akhirnya bisa membiayai sekolahnya sendiri, bahkan mengirimkan wesel untuk orang tuanya.

Dan juga tak usah heran, bila akhirnya beberapa temannya ada yang merasa iri. Bahkan menghasut teman-teman yang lainnya untuk mempermalukan Ipung di depan umum. Tapi sekali lagi pembaca akan dibuat tersentak dan mungkin akan menitikkan air mata bangga ketika sang Ipung di tengah pengadilan massal, dipermalukan sejadi-jadinya di depan 200 atau 300-an siswa lainnya, diantara rasa marah, malu dan sedih, Ipung akhirnya mampu menguasai keadaan dan membuat lawan yang membencinya menjadi sayang, dan membuat kawan yang mengaguminya makin mencintai keberadaannya.

RANAH 3 WARNA

Alif baru saja tamat dari Pondok Madani. Dia bahkan sudah bisa bermimpi dalam bahasa Arab dan Inggris. Impiannya? Tinggi betul. Ingin belajar teknologi tinggi di Bandung seperti Habibie, lalu merantau sampai ke Amerika.
Dengan semangat menggelegak dia pulang ke Maninjau dan tak sabar ingin segera kuliah. Namun kawan karibnya, Randai, meragukan dia mampu lulus UMPTN. Lalu dia sadar, ada satu hal penting yang dia tidak punya. Ijazah SMA. Bagaimana mungkin mengejar semua cita-cita tinggi tadi tanpa ijazah?
Terinspirasi semangat tim dinamit Denmark, dia mendobrak rintangan berat. Baru saja dia bisa tersenyum, badai masalah menggempurnya silih berganti tanpa ampun. Alif letih dan mulai bertanya-tanya: â€Å“Sampai kapan aku harus teguh bersabar menghadapi semua cobaan hidup ini? Hampir saja dia menyerah.
Rupanya man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Alif teringat  kedua yang diajarkan di Pondok Madani: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Berbekal kedua mantra itu dia songsong badai hidup satu persatu. Bisakah dia memenangkan semua impiannya?
Kemana nasib membawa Alif? Apa saja 3 ranah berbeda warna itu? Siapakah Raisa? Bagaimana persaingannya dengan Randai? Apa kabar Sahibul Menara? Kenapa sampai muncul Obelix, orang Indian dan Michael Jordan dan Ksatria Berpantun? Apa hadiah Tuhan buat sebuah kesabaran yang kukuh?
Ranah 3 Warna adalah hikayat bagaimana impian tetap wajib dibela habis-habisan walau hidup terus digelung nestapa. Tuhan bersama orang yang sabar.

Di Bawah Lindungan Ka'bah




18 Agustus 2011

Sinopsis Novel "Di Bawah Lindungan Ka’bah" karya Hamka

Ditulis oleh Yadi Karnadi Kamis, Agustus 18, 2011, Kategori 6 komentar |


Pacar Terpisah Tembok

Hamid adalah seorang anak yatim dan miskin. Dia kemudian diangkat oleh keluarga Haji Jafar yang kaya-raya. Perhatian Haji Jafar dan istrinya, Asiah, terhadap Hamid sangat baik. Hamid dianggap sebagai anak mereka sendiri, Mereka sangat menyayanginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi, serta taat beragama. Itulah sebabnya, Hamid juga disekolahkan bersama-sama dengan Zainab, anak kandung Haji Jafar di sekolah rendah.

Hamid sangat menyayangi Zainab. Begitu pula dengan Zainab. Mereka sering pergi sekolah bersama-sama, bermain bersama-sama di sekolah ataupun pulang sekolah. Ketika keduanya beranjak remaja, dalam hati masing-masing mulai tumbuh perasaan lain. Suatu perasaan yang selama ini belum pernah mereka rasakan. Hamid merasakan bahwa rasa kasih sayang yang muncul terhadap Zainab melebihi rasa sayang kepada adik, seperti yang selama ini dia rasakan. Zainab juga ternyata mempuanyai perasaan yang sama seperti perasaan Hamid. Perasaan tersebut hanya mereka pendam di dalam lubuk hati yang paling dalam. Hamid tidak berani mengutarakan isi hatinya kepada Zainab sebab dia menyadari bahwa di antara mereka terdapat jurang pemisah yang sangat dalam. Zainab merupakan anak orang terkaya dan terpandang, sedangkan dia hanyalah berasal dari keluarga biasa dan miskin. Jadi, sangat tidak mungkin bagi dirinya untuk memiliki Zainab. Itulah sebabnya, rasa cintanya yang dalam terhadap Zainab hanya dipendamnya saja.


Jurang pemisah itu semakin hari semakin dirasakan Hamid. Dalam waktu bersamaan, Hamid mengalami peristiwa yang sangat menyayat hatinya. Peristiwa pertama adalah meninggalnya Haji Jafar, ayah angkatnya yang sangat berjasa menolong hidupnya selama ini. Tidak lama kemudian, ibu kandungnya pun meninggal dunia. Betapa pilu hatinya ditinggalkan oleh kedua orang yang sangat dicintainya itu. Kini dia yatim piatu yang miskin. Sejak kematian ayah angkatnya, Hamid merasa tidak bebas menemui Zainab karena Zainab dipingit oleh mamaknya.


Puncak kepedihan hatinya ketika mamaknya, Asiah, mengatakan kepadanya bahwa Zainab akan dijodohkan dengan pemuda lain, yang masih famili dekat dengan almarhum suaminya. Bahklan, Mak Asiah meminta Hamid untuk membujuk Zainab agar mau menerima pemuda pilihannya.


Dengan berat hati, Hsmid menuruti kehendak Mamak Asiah. Dengan berat hati, Hamid menuruti kehendak Mamak Asiah. Zainab sangat sedih menerima kenyataan tersebut. Dalam hatinya, ia menolak kehendak mamaknya. Karena tidak sanggup menanggung beban hatinya, Hamid memutuskan untuk pergi meninggalkan kampungnya. Dia meninggalkan Zainab dan dengan diam-diam pergi ke Medan. Sesampainya di Medan, dia menulis surat kepada Zainab. Dalam suratnya, dia mencurahkan isi hatinya kepada Zainab. Menerima surat itu, Zainab sangat terpukul dan sedih. Dari Medan, Hamid melanjutkan perjalanan menuju ke Singapura. Kemudian, dia pergi ke tanah suci Mekah.


Selama ditinggalkan oleh Hamid, hati Zainab menjadi sangat tersiksa. Dia sering sakit-sakitan, semangat hidupnya terasa berkurang menahan rasa rindunya yang mendalam pada Hamid. Begitu pula dengan Hamid, dia selalu gelisah karena menahan beban rindunya pada Zainab. Untuk membunuh kerinduannya, dia bekerja pada sebuah penginapan milik seorang Syekh. Sambil bekerja, dia terus memperdalam ilmu agamanya dengan tekun.


Setahun sudah Hamid berada di Mekah. Ketika musim haji, banyak tamu menginap di tempat dia bekerja. Di antara para tamu yang hendak menunaikan ibadah haji, dia melihat Saleh, teman sekampungnya. Betapa gembira hati Hamid bertemu dengannya. Selain sebagai teman sepermainannya amsa kecil, istri Saleh Rosana adalah teman dekat Zainab. Dari Saleh, dia mendapat banyak berita tentang kampungnya termasuk keadaan Zainab.


Dari penuturan Saleh, Hamid mengetahui bahwa Zainab juga mencintainya. Sejak kepergian Hamid, Zainab sering sakit-sakitan. Dia menderita batin yang begitu mendalam, Karena suatu sebab, dia tidak jadi menikah denganpemuda pilihan mamaknya, sedangkan orang yang paling dicintainya, yaitu Hamid telah pergi entah kemana. Dia selalu menunggu kedatangan Hamid dengan penuh harap.

Totto Chan

Judul: Totto chan Gadis Cilik di Jendela
Penerbit: Gramedia Pustaka
Pengarang: Tetsuko Kuroyanagi
Tahun Terbit: 2003
Halaman: 272


Guru-guru di sekolah , menganggap Totto-chan nakal . Padahal

gadis cilik periang itu hanya memiliki keingin tahuan yang besar.
Totto-chan pun dikeluarkan dan sekolah dengan alasan selalu membuat keributan di kelas . Seperti memanggil para pemusik
jalanan yang langsung membuat para murid ribut , hingga masalah
laci Totto-chan yang selalu dibuka ratusan kali dan ditutup dengan
cara dibanting.

Mama tak bisa berbuat apa-apa selain menyekolahkan anaknya

ke sekolah lain tanpa memberitahu apa yang terjadi padanya . Mama
pun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen . Totto-chan
senang sekali , di sekolah itu para murid belajar didalam gerbong
kereta sebagai pengganti ruang kelas . Ia bisa belajar sambil melihat
ke halaman seolah-olah sedang melakukan perjalanan naik kereta.

Di sekolah Tomoe , para murid bebas memilih urutan pelajaran

yang mereka sukai - Kepala sekolah juga menetapkan makan siang dengan membawa sesuatu dari laut dan sesuatu dari gunung. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa kerasan

Hari demi hari dilewati

Totto-chan dengan
kegembiraan dan penistiwa
yang tak terduga. Sampai
sampai, ia juga anak iainnya
tak menyadari bahwa Perang
Pasifik sudah pecah - Sampai
kemudian , perang dan segala kengeriannya telah mulai
terasa di kehidupan Totto
- chan dan keluarganya - Setiap
hari , pana pria dan pemuda di
sekitar tempat
dikirim pergi untuk berperang.

Hingga beberapa hari

kemudian , Tomoe terbakar!
Semuanya terjadi pada malam
hari . Banyak bom yang
dijatuhkan pesawat B29

menimpa gerbong-gerbong keias . Sekolah Tomoe sudah tak ada. Api berkobar menghancurkan semuanya . Totto-chan tak pernah

tahu bagaimana perasaan kepala sekolah saat melihatnya , tapi yang ia tahu hatinya merasa sesak saat tahu keinginannya untuk menjadi
guru di Tomoe teiah hancur.

Sinopsis novel : Totto chan - Gadis Cilik di Jendela-novel-jpgAttached Thumbnails

Celine Dion- Don't Pity Me

(Eddy Marnay / S. Thompson)

Je sais qu'il me traite

Comme il traite les autres
On dirait presque
Qu'il ne m'aime pas
Quand vous me dites
Tu devrais t'en aller
Mêm'si c'est vrai
Ça ne m'aide pas
Je comprends vos raisons
Vous voyez sûr'ment mieux que moi
Oui mais

(I know he's treating me

Like he treats all the others
We could almost think
That he doesn't love me
When you're telling me
You should go
Even if it's true
That doesn't help me
I understand your reasons
You surely see better than I do
Yes but)

Ne me plaignez pas

Ma vie est plutôt belle
Et quand ça ne va pas
Tous mes amis m'appellent
Je vous remercie
De votre sympathie
Non ne me plaignez pas
Mais restez là

(Don't pity me

My live is rather beautiful
And when it goes wrong
All my friends all calling me
I thank you
For your sympathy
No, don't pity me
But stay there)

Quand je suis seule

Je suis bien dans ma chambre
Avec un livre
Ou un film ancien
Et pour ma fête
Si c'est vrai qu'il m'oublie
J'ai vos cadeaux
Pour me chauffer le coeur

(When I'm alone

I'm happy in my room
With a book
Or an old movie
And for my birthday
If it's true he forgets me
I have your gifts
To heat my heart)

Oui... ne me plaignez pas

Ma vie est plutôt belle
Et quand ça ne va pas
Tous mes amis m'appellent
Je vous remercie
Pour votre sympathie
Non ne me plaignez pas
Mais restez là

(Yes... don't pity me

My live is rather beautiful
And when it goes wrong
All my friends all calling me
I thank you
For your sympathy
No, don't pity me
But stay there)

Je comprends vos raisons

Vous voyez sûr'ment mieux que moi
Pourtant...

(I understand your reasons

You surely see better than I do
But... )

Ne me plaignez pas

Ma vie est plutôt belle
Et quand ça ne va pas
Tous mes amis m'appellent
Je vous remercie
De votre sympathie
Non ne me plaignez pas
Mais restez là

(Don't pity me

My live is rather beautiful
And when it goes wrong
All my friends all calling me
I thank you
For your sympathy
No, don't pity me
But stay there)

Akhi, Calon istri seperti apa yang Engkau Cari?

Untuk segala sesuatu, Allah swt telah menciptakan berpasang-pasangan. Tumbuhan, pepohonan, bunga-bunga, Allah swt ciptakan dengan keserasian dan keseimbangan. Binatang-binatang memiliki pasangan dari jenisnya, dimana mereka bisa saling melengkapi satu dengan yang lainnya dan bisa mengembangbiakkan keturunan.

Demikian pula manusia, Allah swt menciptakan manusia dengan bentuk yang sangat indah, dan untuk mereka Allah ciptakan pasangannya. Secara naluriah, manusia akan memiliki ketertarikan kepada lawan jenis. Ada sesuatu yang amat kuat menarik, sehingga laki-laki dengan dorongan naluriah dan fitrahnya mendekati perempuan. Sebaliknya dengan perasaan dan kecenderungan alamiyahnya perempuan merasakan kesenangan tatkala didekati laki-laki.

 

Allah SWT berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diinginkan, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang” (QS. Ali Imran: 14).
Untuk merealisasikan ketertarikan tersebut menjadi sebuah hubungan yang benar dan manusiawi, Islam datang dengan membawa ajaran pernikahan. Sebuah ajaran suci yang menampik kehidupan membujang di satu sisi, namun juga menampik kebebasan interaksi laki-laki dan perempuan di sisi yang lain. Nikah adalah jalan tengah yang membentang antara dua ekstrem tersebut.
Pernikahan akan bernilai dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya. Dalam memilih jodoh, pikirkan kriteria pasangan hidup yang bernilai optimal bagi dakwah. Dalam menentukan calon jodoh tersebut, dipertimbangkan juga kemaslahatan secara luas. Selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam, pertimbangan lainnya adalah: apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan bagi dirinya? Walaupun dalam hadits Rasulullah SAW jelas disebutkan bahwa dalam memilih istri hendaknya mengutamakan akhlak dan agamanya, namun kenyataannya sekarang banyak ikhwan yang lebih mendahulukan kecantikan dibanding agama. Apakah memilih wanita cantik dilarang? Tidak. Itu juga sah-sah saja. Namun hendaknya kriteria cantik ini tidak membuat kita lupa akan kriteria akhlak dan agamanya.
Mari saya beri contoh berikut. Diantara sekian banyak wanita muslimah yang telah memasuki usia siap nikah, mereka berbeda-beda jumlah bilangan usianya yang oleh karena itu berbeda pula dengan tingkat kemendesakan untuk menikah. Beberapa orang bahkan sudah mencapai 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun, sebagian usia berusia 25 hingga 30 tahun, dan yang lainnya dibawah 25 tahun. Mereka ini siap menikah, siap menjalankan fungsi dan peran sebagai ibu di rumah tangga.
Anda adalah laki-laki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25 tahun. Anda dihadapkan pada realitas bahwa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikih Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang akan anda pilih, dan dengan pertimbangan apa anda memilih?
Ternyata anda memilih si A, karena ia memenuhi kriteria kebaikan agama, cantik, menarik, pandai dan usia masih muda 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda ini salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! Anda telah memilih calon istri dengan benar karena berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah kenabian. Bukankah Rasullah saw bertanya kepada Jabir ra:
Mengapa tidak (menikah) dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu?” (Riwayat Bukhari dan Muslim). Dan inilah jawaban dakwah seorang Jabir ra: “Wahai Rasullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. Janda ini saya harapkan mampu menyelesaikan persoalan tersebut”, kata Jabir, “Benar katamu”, jawab Rasullah.
Jabir tidak hanya berpikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Ia bisa memilih seorang gadis perawan yang cantik dan muda belia. Namun ia memiliki kepekaan dakwah yang amat tinggi. Kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir, dibandingkan dengan apabila menikahi gadis perawan.
Nah, apabila semua laki-laki muslim berpikiran dan menentukan calon istrinya harus memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia lima tahun lebih muda dari dirinya, maka siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun, atau diatas 30 tahun, atau bahkan diatas 35 tahun?
Cantik Tapi…
Sebagaimana yang sudah kita dengar dan baca, bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Terlebih lagi wanita yang telah Allah ciptakan dalam keadaan bengkok. Secara kodrat, mereka lebih banyak kekurangan dan kelemahan dibandingkan pria, sebagaimana sabda Rasullah, “…Tidaklah aku melihat orang yang kurang akal dan kurang agama lagi potensial melemahkan laki-laki yang kuat selain salah seorang dari kalian (para wanita)…” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Hal demikian menuntut para lelaki untuk lebih banyak mengerti wanita, juga lebih bisa memahami kekurangan mereka. Menyangkut kekurangan ini, bukanlah hal yang aneh bila ada wanita yang secara fisik cantik tapi pemboros, atau abid (ahli ibadah) tapi tak bisa memasak, atau ahli memasak tapi pencemburu berat, dan lainnya. Yang demikian itu adalah biasa. Hampir terjadi dan ada pada setiap wanita.
Bagi anda para bujangan, wanita mana yang akan kau pilih, semua tergantung pada anda. Pada dasarnya ini menyangkut kriteria utama anda yang anda tetapkan dan kekurangan-kekurangan yang masih bisa anda toleransi. Tentunya setiap ikhwan berbeda-beda satu ikhwan mungkin menjadikan kecantikan sebagai standar utama, tak peduli bisa masak atau tidak, sementara ikhwan lain mugkin lebih mengutamksn ibadahnya dan tak peduli kekurangan–kekurangan yang lainnya, dan seterusnya. Yang jelas tak ada wanita di dunia ini yang sempurna seratus persen. Pasti ada saja kekurangannya. Ini hal pertama yang hendaknya dipahami betul.
Kalau Bisa Seperti Nabi…
Kalau kita sedikit menengok sejarah nabi, bagaimana beliau memperistri wanita atau kriteria wanita atau kriteria yang ditetapkan oleh beliau bagi wanita yang menjadi isterinya, maka akan kita dapati nabi lebih mengutamakan agama dan akhlaknya dibanding fisiknya. Itupun masih didasari pada manfaaat dan madharatnya bagi perkembangan Islam. Itulah mengapa Rasulullah hanya menikahi satu wanita yang masih perawan, yaitu Aisyah ra. Sedangkan yang lainnya para janda yang pada umumnya sudah tua. Pelajaran yang bisa kita ambil dari pernikahan Rasulullah ini, bahwa agama hendaknya dijadikan patokan utama dalam memilih seorang wanita, agar nantinya rumah tangga bahagia dunia dan akhirat.
Bagi para Akhwat yang belum memiliki suami, semestinya anda terus menggali potensi untuk meningkatkan kualitas diri. Adapun tuntunan dari Rasulullah agar menjadi seorang wanita pilihan:
1. Taat
Seorang gadis yang biasanya taat kepada orang tua, akan mudah taat pada suami ketika menikah nanti.
2. Enak Dipandang
Tidak harus cantik, dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suaminya.
3. Cinta dan Pasrah
Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dam menjauhi hal-hal yang mendatang kebenciannya.
4. Suka membantu 
Wanita shalihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya. Bukannya memberatkan, namun justru mengingatkan suami untuk selalu berlaku taat pada Allah SWT, serta memberikan saran dan pendapat demi kemajuan sang suami.
Walaupun kita tidak mendapatkan pasangan ketika di dunia, tetapi kalau kita ahli ibadah Insya Allah akan mendapatkan pasangan ketika di akhirat kelak. Amien…

Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah



Sesungguhnya Islam telah memberikan tuntunan kepada pemeluknya yang
akan memasuki jenjang pernikahan, lengkap dengan tata cara atau
aturan-aturan Allah Subhanallah. 


Sehingga mereka yang tergolong ahli
ibadah, tidak akan memilih tata cara yang lain. Namun di masyarakat
kita, hal ini tidak banyak diketahui orang.

Pada risalah yang singkat ini, kami akan mengungkap tata cara
penikahan sesuai dengan Sunnah Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wasallam yang hanya dengan cara inilah kita terhindar dari jalan yang sesat (bid'ah). Sehingga orang-orang yang mengamalkannya akan berjalan di atas landasan yang jelas tentang ajaran agamanya karena meyakini kebenaran yang dilakukannya. 


Dalam masalah pernikahan sesunggguhnya Islam telah mengatur sedemikian rupa. Dari mulai bagaimana mencari calon pendamping hidup sampai mewujudkan sebuah pesta pernikahan. Walaupun sederhana tetapi penuh barakah dan tetap terlihat mempesona.
 

Islam juga menuntun bagaimana memperlakukan calon pendamping hidup setelah resmi menjadi sang penyejuk hati.
Berikut ini kami akan membahas tata cara pernikahan menurut Islam
secara singkat.

Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah

I. Minta Pertimbangan

Bagi seorang lelaki sebelum ia memutuskan untuk mempersunting seorang wanita untuk menjadi isterinya, hendaklah ia juga minta pertimbangan dari kerabat dekat wanita tersebut yang baik agamanya. Mereka hendaknya orang yang tahu benar tentang halihwal wanita yang akan dilamar oleh lelaki tersebut, agar ia dapat memberikan pertimbangan dengan jujur dan adil. Begitu pula bagi wanita yang akan dilamar oleh seorang lelaki, sebaiknya ia minta pertimbangan dari kerabat dekatnya yang baik agamanya.

II. Shalat Istikharah

Setelah mendapatkan pertimbangan tentang bagaimana calon isterinya,hendaknya ia melakukan shalat istikharah sampai hatinya diberi kemantapan oleh Allah Taala dalam mengambil keputusan.

Shalat istikharah adalah shalat untuk meminta kepada Allah Taala agar diberi petunjuk dalam memilih mana yang terbaik untuknya. Shalat istikharah ini tidak hanya dilakukan untuk keperluan mencari jodoh saja, akan tetapi dalam segala urusan jika seseorang mengalami rasa bimbang untuk mengambil suatu keputusan tentang urusan yang penting.
 

Hal ini untuk menjauhkan diri dari kemungkinan terjatuh kepada
penderitaan hidup. Insya Allah ia akan mendapatkan kemudahan dalam menetapkan suatu pilihan.

III. Khithbah (peminangan)

Setelah seseorang mendapat kemantapan dalam menentukan wanita
pilihannya, maka hendaklah segera meminangnya. Laki-laki tersebut
harus menghadap orang tua/wali dari wanita pilihannya itu untuk
menyampaikan kehendak hatinya, yaitu meminta agar ia direstui untuk menikahi anaknya. Adapun wanita yang boleh dipinang adalah bilamana memenuhi dua syarat sebagai berikut, yaitu:

1. Pada waktu dipinang tidak ada halangan-halangan syari yang
menyebabkan laki-laki dilarang memperisterinya saat itu
. Seperti
karena suatu hal sehingga wanita tersebut haram dini kahi selamanya
(masih mahram) atau sementara (masa iddah/ditinggal suami atau ipar dan lain-lain).



2. Belum dipinang orang lain secara sah, sebab Islam mengharamkan
seseorang meminang pinangan saudaranya.


Dari Uqbah bin Amir radiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: "Orang mukmin adalah saudara orang mukmin yang lain. Maka tidak halal bagi seorang mukmin menjual barang yang sudah dibeli saudaranya, dan tidak halal pula meminang wanita yang sudah dipinang saudaranya, sehingga saudaranya itu meninggalkannya. "
(HR. Jamaah)

Apabila seorang wanita memiliki dua syarat di atas maka haram bagi seorang laki-laki untuk meminangnya.

IV. Melihat Wanita yang Dipinang

Islam adalah agama yang hanif yang mensyariatkan pelamar untuk melihat wanita yang dilamar dan mensyariatkan wanita yang dilamar untuk melihat laki-laki yang meminangnya, agar masing- masing pihak benar-benar mendapatkan kejelasan tatkala menjatuhkan pilihan pasangan hidupnyaDari Jabir radliyallahu anhu, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

"Apabila salah seorang di antara kalian meminang seorang wanita, maka
apabila ia mampu hendaknya ia melihat kepada apa yang mendorongnya
untuk menikahinya.
 


" Jabir berkata: "Maka aku meminang seorang budak
wanita dan aku bersembunyi untuk bisa melihat apa yang mendorong aku untuk menikahinya. Lalu aku menikahinya. " (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Sunan Abu Dawud, 1832).

Adapun ketentuan hukum yang diletakkan Islam dalam masalah melihat pinangan
ini di antaranya adalah:

1. Dilarang berkhalwat dengan laki-laki peminang tanpa disertai mahram.
2. Wanita yang dipinang tidak boleh berjabat tangan dengan laki- laki yang meminangnya.

V. Aqad Nikah

Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi:

a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya ijab qabul.

Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu perkataan. Qabul
artinya menerima. Jadi Ijab qabul itu artinya seseorang menyatakan sesuatu kepada lawan bicaranya, kemudian lawan bicaranya menyatakan menerima.

Dalam perkawinan yang dimaksud dengan "ijab qabul" adalah
seorang wali atau wakil dari mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak perempuannya/ perempuan yang di bawah perwaliannya,untuk menikahkannya dengan lelaki yang mengambil perempuan tersebutsebagai isterinya.

Lalu lelaki bersangkutan menyatakan menerima
pernikahannya itu. Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa:
Sahl bin Said berkata: "Seorang perempuan datang kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam untuk menyerahkan dirinya, dia berkata: "Saya serahkan diriku kepadamu." Lalu ia berdiri lama sekali (untuk menanti).

Kemudian seorang laki-laki berdiri dan berkata: "Wahai
Rasulullah kawinkanlah saya dengannya jika engkau tidak berhajat
padanya."

Lalu Rasulullah shallallahu alaih wa sallam bersabda: "Aku
kawinkan engkau kepadanya dengan mahar yang ada padamu." (HR.Bukhari dan Muslim).

Hadist Sahl di atas menerangkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah mengijabkan seorang perempuan kepada Sahl dengan mahar atau maskawinnya ayat Al-Quran dan Sahl menerimanya.

c. Adanya Mahar (mas kawin)

Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak
menikahinya menyerahkan mahar (mas kawin). Islam tidak menetapkan
batasan nilai tertentu dalam mas kawin ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Islam juga lebih menyukai mas kawin yang mudah dan sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam memintanya.

Dari Uqbah bin Amir, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
"Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan." (HR. Al-Hakim dan Ibnu
Majah, shahih, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir 3279 oleh Al-Albani)

d. Adanya Wali

Dari Abu Musa radliyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah sah suatu pernikahan tanpa wali."
(HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no.1836).

Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalian
wali-wali yang ada adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada barulah kakeknya (ayahnya ayah), kemudian saudara lelaki seayah seibu atau seayah, kemudian anak saudara lelaki. Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang lainnya atau hakim.

e. Adanya Saksi-Saksi

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil."
(HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari Aisyah, shahih, lihat
Shahih Al-Jamius Shaghir oleh Syaikh Al-Albani no. 7557).

Menurut sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam, sebelum aqad nikah diadakan khuthbah lebih dahulu yang dinamakan khuthbatun nikah atau khuthbatul-hajat.

VI. Walimah

Walimatul Urus hukumnya wajib. Dasarnya adalah sabda Rasulullah
shallallahu alaih wa sallam kepada Abdurrahman bin Auf:

"....Adakanlah walimah sekalipun hanya dengan seekor kambing." (HR.Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-Alabni dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1854)

Memenuhi undangan walimah hukumnya juga wajib."Jika kalian diundang walimah, sambutlah undangan itu (baik undangan perkawinan atau yang lainnya). Barangsiapa yang tidak menyambut undangan itu berarti ia telah bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya." (HR. Bukhari 9/198, Muslim 4/152, dan Ahmad no. 6337 dan Al-Baihaqi 7/262 dari Ibnu Umar).

Akan tetapi tidak wajib menghadiri undangan yang didalamnya terdapat maksiat kepada Allah Taala dan Rasul-Nya, kecuali dengan maksud akan merubah atau menggagalkannya. Jika telah terlanjur hadir, tetapi tidak mampu untuk merubah atau menggagalkannya maka wajib meninggalkan tempat itu.

Dari Ali berkata: "Saya membuat makanan maka aku mengundang Nabi
shallallahu `alaihi wa sallam dan beliaupun datang. Beliau masuk dan melihat tirai yang bergambar maka beliau keluar dan bersabda:

"Sesungguhnya malaikat tidak masuk suatu rumah yang di dalamnya ada gambar." (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah, shahih, lihat Al-Jamius Shahih mimma Laisa fis Shahihain 4/318 oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadii).

Adapun Sunnah yang harus diperhatikan ketika mengadakan walimah adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan selama 3 (tiga) hari setelah hari dukhul (masuk- nya) seperti yang dibawakan oleh Anas radliallahu `anhu, katanya:

Dari Anas radliallahu `anhu, beliau berkata: "Rasulullah
shallallahu` alaihi wa sallam telah menikahi Shafiyah dengan maskawin pembebasannya (sebagai tawanan perang Khaibar) dan mengadakan walimah selama tiga hari." (HR. Abu Yala, sanad hasan, seperti yang terdapat pada Al-Fath 9/199 dan terdapat di dalam Shahih Bukhari 7/387 dengan makna seperti itu. Lihat Adabuz Zifaf fis Sunnah Al-Muthaharah oleh Al-Albani hal. 65)

2. Hendaklah mengundang orang-orang shalih, baik miskin atau kaya
sesuai dengan wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

"Jangan bersahabat kecuali dengan seorang mukmin dan jangan makan
makananmu kecuali seorang yang bertaqwa." (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Al-Hakim dari Abi Said Al-Khudri, hasan, lihat Shahih Al-Jamius Shaghir 7341 dan Misykah Al-Mashabih 5018).

3. Sedapat mungkin memotong seekor kambing atau lebih, sesuai dengan taraf ekonominya. Keterangan ini terdapat dalam hadits Al-Bukhari, An-Nasai, Al-Baihaqi dan lain-lain dari Anas radliallahu `anhu. Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada Abdurrahman bin Auf:

"Adakanlah walimah meski hanya dengan seekor kambing." (HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1854)

Akan tetapi dari beberapa hadits yang shahih menunjukkan dibolehkan pula mengadakan walimah tanpa daging. Dibolehkan pula memeriahkan perkawinan dengan nyanyi-nyanyian dan menabuh rebana (bukan musik) dengan syarat lagu yang dinyanyikan tidak bertentangan dengan ahklaq seperti yang diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

Dari Aisyah bahwasanya ia mengarak seorang wanita menemui seorang pria Anshar. Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Aisyah, mengapa kalian tidak menyuguhkan hiburan? Karena kaum Anshar senang pada hiburan." (HR. Bukhari 9/184-185 dan Al-Hakim 2/184, dan Al-Baihaqi 7/288).

Tuntunan Islam bagi para tamu undangan yang datang
ke pesta perkawinan hendaknya mendoakan kedua mempelai dan
keluarganya. Dari Abi Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah
shallallahu alaih wa sallam jika mengucapkan selamat kepada seorang mempelai, beliau mengucapkan doa: "Mudah-mudahan Allah memberimu berkah. Mudah-mudahahan Allah mencurahkan keberkahan kepadamu dan mudah - mudahan Dia mempersatukan kalian berdua dalam kebajikan." (HR.Said bin Manshur di dalam Sunannya 522, begitu pula Abu Dawud 1/332 dan At-Tirmidzi 2/171 dan yang lainnya, lihat Adabuz Zifaf hal. 89)

Adapun ucapan seperti "Semoga mempelai dapat murah rezeki dan banyak anak" sebagai ucapan selamat kepada kedua mempelai adalah ucapan yang dilarang oleh Islam, karena hal itu adalah ucapan yang sering dikatakan oleh Kaum jahiliyyah.

Dari Hasan bahwa Aqil bin Abi Thalib menikah dengan seorang wanita dari Jisyam. Para tamu mengucapkan selamat dengan ucapan jahiliyyah:
"Bir rafa wal banin." Aqil bin Abi Thalib mencegahnya, katanya:
"Jangan kalian mengatakan demikian karena Rasulullah melarangnya. "
Para tamu bertanya: " Lalu apa yang harus kami ucapkan ya Aba Zaid?" Aqil menjelaskan, ucapkanlah: "Mudah- mudahan Allah memberi kalian berkah dan melimpahkan atas kalian keberkahan." Seperti itulah kami diperintahkan. (HR. Ibnu Abi Syaibah 7/52/2, An-Nasai 2/91, Ibnu Majah 1/589 dan yang lainnya, lihat Adabuz Zifaf hal. 90)

Demikianlah tata cara pernikahan yang disyariatkan oleh Islam. Semoga Allah Taala memberikan kelapangan bagi orang- orang yang ikhlas untuk mengikuti petunjuk yang benar dalam memulai hidup berumah tangga dengan mengikuti sunnah Rasulullah shallallahu alaih wa sallam. Mudah-mudahan mereka digolongkan ke dalam hamba-hamba yang dimaksudkan dalam firman-Nya: "Yaitu orang-orang yang berdoa: Ya Rabb kami, anugerahkan kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa."
(Al-Furqan: 74).

Maraji:
- Fiqhul Marah Al-Muslimah, Ibrahim Muhammad Al-Jamal.
- Adabuz Zifaf fis Sunnah Al-Muthahharah, Syaikh Nashiruddin Al-Albani.


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.

Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas
yang engkau mampu.

Maher Zain- Hold My Hand

I hear the flower’s kinda crying loud
The breeze’s sound in sad
Oh no
Tell me when did we become,
So cold and empty inside
Lost a way long time ago
Did we really turn out blind
We don’t see that we keep hurting each other no
All we do is just fight

Now we share the same bright sun,

The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought

Hold my hand

There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Children seem like they’ve lost their smile

On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore , heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair

Now we share the same bright sun,

The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought

Hold my hand

There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

No matter how far I might be

I’m always gonne be your neighbor
There’s only one small planet where to be
So I’m always gonna be your neighbor
We cannot hide, we can’t deny
That we’re always gonna be neighbors
You’re neighbor, my neighbor
We’re neighbors

So hold my hand

There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind

So hold my hand

There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Maher Zain- For The Rest of My Life

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say

For the rest of my life

I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you. loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I`ll be there for you

I know that deep in my heart

I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally

Now I find myself so strong

Everything changed when you came along
OOOO
And theres a couple word I want to say

For the rest of my life

I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you. loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I`ll be there for you

I know that deep in my heart now that you`re here

Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally

For the rest of my life

I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I I`ll be there for you

I know that deep in my heart