Dua
hari ditinggal suami yang bertugas dakwah ke Palangkaraya.
Aku melepasnya di bandara soekarno-hatta. Mataku berkaca-kaca.
Kupegangi lengannya. Suami menunduk tampak berfikir. Aku mengintip ekspresi wajahnya. "Kenapa, Bi?" Tanyaku masih terus memegang lengannya semakin erat.
"Umi, Nabi Ibrahim pernah meninggalkan isterinya di tengah padang pasir demi menunaikan kewajibannya pada ALLAH. Siti Hajar bersabar dan terus menjaga Ismail meski tanpa kehadiran Nabi Ibrahim..." Kata Suami pelan.
Aku diam lama. Ya ALLAH, teguhkan hatiku.
"Kalau Umi tidak ridho, baiklah. Abi tidak jadi pergi. Mari kita kembali pulang ke rumah.."Katanya dengan sorot mata penuh kelembutan. Aku tersentuh begitu dalam.
"Jangan Bi. Umi ridho lillaahi ta'aalaa. Siti Khadijah berjuang mendukung dakwah Rasulullaah saw sampai ia wafat di medan jihad. Fokus pada perjuanganmu Bi, jangan risaukan Umi disini. Rumahmu dan hartamu akan kujaga..."Jawabku menahan airmata.
"Jazakillah Umi. Jihadmu menjaga kehormatan rumahtangga insyaaAllah sama besar pahalanya dengan Abi yang pergi ini. Yaa ALLAH, aku tinggalkan istriku ini dengan keridhoan. Jadikan ia sebagai tetangga Siti Khadijah di surgaMU.." Suami membelai ubun-ubunku.
Pesawatnya pergi. Aku tidak sedih. Suamiku pergi karena ALLAH.
Kunantikan kepulanganmu minggu depan, ya Sayyid :)
Aku melepasnya di bandara soekarno-hatta. Mataku berkaca-kaca.
Kupegangi lengannya. Suami menunduk tampak berfikir. Aku mengintip ekspresi wajahnya. "Kenapa, Bi?" Tanyaku masih terus memegang lengannya semakin erat.
"Umi, Nabi Ibrahim pernah meninggalkan isterinya di tengah padang pasir demi menunaikan kewajibannya pada ALLAH. Siti Hajar bersabar dan terus menjaga Ismail meski tanpa kehadiran Nabi Ibrahim..." Kata Suami pelan.
Aku diam lama. Ya ALLAH, teguhkan hatiku.
"Kalau Umi tidak ridho, baiklah. Abi tidak jadi pergi. Mari kita kembali pulang ke rumah.."Katanya dengan sorot mata penuh kelembutan. Aku tersentuh begitu dalam.
"Jangan Bi. Umi ridho lillaahi ta'aalaa. Siti Khadijah berjuang mendukung dakwah Rasulullaah saw sampai ia wafat di medan jihad. Fokus pada perjuanganmu Bi, jangan risaukan Umi disini. Rumahmu dan hartamu akan kujaga..."Jawabku menahan airmata.
"Jazakillah Umi. Jihadmu menjaga kehormatan rumahtangga insyaaAllah sama besar pahalanya dengan Abi yang pergi ini. Yaa ALLAH, aku tinggalkan istriku ini dengan keridhoan. Jadikan ia sebagai tetangga Siti Khadijah di surgaMU.." Suami membelai ubun-ubunku.
Pesawatnya pergi. Aku tidak sedih. Suamiku pergi karena ALLAH.
Kunantikan kepulanganmu minggu depan, ya Sayyid :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar