Lengangnya barokah merusak jiwa
Hingga dalam pemusafiran, Allah obatkannya
Aku mendapatimu berdiri di sisi rumah Allaah itu, ‘Abdullaah
Rasanya bagai terseret jauh ke dalam Jannah
Hingga dalam pemusafiran, Allah obatkannya
Aku mendapatimu berdiri di sisi rumah Allaah itu, ‘Abdullaah
Rasanya bagai terseret jauh ke dalam Jannah
Tiada kesempurnaan dalam diriku
Sebab dosa masih berayun padaku
Aku tahu hidayah dari kitab dan guruku
Namun meledaknya haru sejak kehadiranmu
Sebab dosa masih berayun padaku
Aku tahu hidayah dari kitab dan guruku
Namun meledaknya haru sejak kehadiranmu
Aku diam membisu akan rasaku, ‘Abdullaah
Padamu, aku menahan bicara
BBM dan WhatsApp tak bekerja
Bagiku, do’a adalah ruang temu kita
Padamu, aku menahan bicara
BBM dan WhatsApp tak bekerja
Bagiku, do’a adalah ruang temu kita
Fathimah Az-Zahra menularkan ibroh
Bahwa kasih tak boleh sembrono
Bukan pada tawa dan temu yang jadikannya kokoh
Bahwa kasih tak boleh sembrono
Bukan pada tawa dan temu yang jadikannya kokoh
Sampai detik kutulis ini dengan haru
Aku bahagia karena tak terjebak nafsu denganmu
Tegasku jadi pelindung agar engkau tiada terayu
Aku bahagia karena tak terjebak nafsu denganmu
Tegasku jadi pelindung agar engkau tiada terayu
Ini pilihanku
Dengan beginilah, Abdullaah, jiwa ini memuliakanmu
Dengan tidak membuatmu berangan tentangku
Tenanglah wahai hatiku..
Imani teruslah janji Rabbmu
Istiqomahlah, Cinta
Takkan kubawa engkau kemana-mana selain ke Jannah
Takkan kubawa engkau kemana-mana selain ke Jannah
[Di Bandung, 15 Oktober 2013, puisi ini dapet penghargaan dari UNPAD Bandung (bingung, bagusnya dimana ya? ^^ ) Akhirnya atas permintaan para adik-adik kost, file lama ini diposting. Semoga manfaat.]